Taugitu.com, Tembolok pada burung merpati merupakan organ pencernaan yang digunakan pertama kali menampung makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh merpati sebelum diproses lebih lanjut kedalam organ pencernaan lainnya. Tembolok berperan penting pada setiap proses pencernaan makanan, ditemboloklah proses pencernaan pertama kali dilakukan, jika terjadi masalah pada Tembolok maka dapat menyebabkan gangguan pada semua fungsi pencernaan merpati.
Tembolok keras merupakan satu dari beberapa masalah yang sering menyerang merpati, penyebab kerasnya tembolok merpati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya tembolok terlalu penuh pakan dan kekurangan air minum sehingga memperlambat proses pencernaan, terjadi infeksi pada tembolok, atau masuknya benda asing yang sulit untuk dicerna kedalam usus.
Kali ini Saya akan berbagi pengalaman seputar penanganan terhadap tembolok merpati yang keras. Saya memiliki beberapa pasang burung merpati hias, beberapa diantaranya telah bertelur dan menetaskan anak, proses yang lazim terjadi adalah induk merpati akan meloloh piyik merpati hingga piyik tersebut bisa mandiri untuk makan dan minum, namun hal yang berbeda terjadi pada merpati hias kesayangan saya, saat usia piyik merpati menginjak 4 minggu piyik sudah belajar untuk makan sendiri dan hal tersebut sebenarnya sangatlah wajar, karena piyik dalam proses pertumbuhannya didorong oleh insting untuk mencukupi kebutuhan makanan dan minuman, dan hal yang terjadi piyik akan belajar untuk makan sendiri dan lambat laun sang induk akan mulai mengurangi intensitas waktu meloloh, namun induk dari sang piyik tersebut ternyata kembali bertelur sebelum oiyik belum benar-benar mahir untuk makan dan minum sendiri, saat masa mengeram dimulai, sang induk enggan untuk meloloh piyik, dan menjadi agresif dengan mematuk piyik yang mengejar untuk meminta makanan ke sang induk. Karena melihat kondisi tersebut sayapun berinisiatif untuk memisah piyik dari sang induk, alhasil piyikpun kemudian harus mandiri dalam hal mencukupi kebutuhan makanan dan minuman.
Selang beberapa hari setelah saya pisah, ternyata sang piyik terlihat sakit, setelah saya lakukan pengamatan ternyata tembolok piyik tersebut penuh dan keras, saya berasumsi bahwa piyik tersebut telah mahir makan tapi belum terbiasa minum dari tempat minum yang saya sediakan, hal yang saya lakukan yaitu memberikan minum melalui spet, namun setelah beberapa jam ternyata tidak mengalami kemajuan yang siginifikan, tembolok piyik kembali keras dan kadang piyik tersebut berusaha memuntahkan makanan dari tembolok.
Hal tersebut ternyata juga sering dialami oleh peternak lainnya, dan menurut mereka penyebab dari hal tersebut yakni belum optimalnya kinerja organ pencernaan pada piyik, sehingga proses pencernaan makanan menjadi lambat, jika tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kematian, indikasi hang dapat dilihat biasanya saat dipegang pada bagian tembolok ferasa penuh dan keras, merpati terlihat murung, nafsu makan berkurang, badan merpati menjadi kurus, dan kotoran menempel pada ujung anus karena tidak sempurnanya pencernaan, jika hal tersebut dibiarkan maka akan terjadi infeksi pada tembolok dan munculnya jamur dan bakteri pada makanan yang tersimpan lama pada tembolok, maka untuk mengatasinya lakukan hal berikut :
Masukkan air hangat kedalam tembolok piyik merpati hingga penuh menggunakan spet, kemudian posisikan kepala piyik dibawah dan kaki diatas sambil memijat perlahan tembolok agar semua makanan yang masih tersimpan dalam tembolok dapat keluar, ulangi kembali cara tersebut sampai benar-benar tembolok menjadi kosong, setelah itu biarkan piyik merpati dalam kandang tanpa makanan dan minum (dipuasakan) beberapa jam. Berikan pakan halus atau voor yang berukuran kecil bisa 591 atau sejenisnya, namun lebih baik memberikan bubur bayi menggunakan spet, berikan pakan sedikit demi sedikit. Anda juga bisa memberikan obat pencerna untuk membantu melancarkan proses pencernaan makanan, lakukan juga pengamatan apakah terjadi juga infeksi pada tembolok, caranya yaitu buka mulut merpati kemudian cium aroma yang keluar dari dalam, jika aromanya busuk dan tidak sedap kemungkinan telah terjadi infeksi, maka jangan memberikan obat pencerna, tapi berikan anti biotik yang dicampurkan dalam air minum.
Nah, hal tersebut telah saya praktekkan dan alhamdulillah piyik merpati kesayangan saya kondisinya berangsur membaik dan mulai lahap makan, saran saya jika merpati dalam tahap belajar makan hindari memberikan pakan jenis biji-bijian, berikan pakan sejenis voor, anda dapat menyesuaikan ukuran voor dengan umur merpati, jika telah mampu menelan dan mencerna voor dengan ukuran besar, anda dapat mulai memberikan pakan jenis biji-bijian.
Semoga bermanfaat, salam wok wok kur
Begini Cara Atasi Tembolok Merpati Yang Keras
Reviewed by Admin
on
March 18, 2017
Rating:
No comments:
Terima kasih telah membaca hingga akhir.
Dan silahkan meninggalkan coretan pada kolom komentar !!
Mohon maaf jika terlambat membalas komentar.